Green Tips for Green Ieds, Tips Praktis Untuk "Lebaran Hijau"
Perayaan Idul Fitri - biasa disebut “Lebaran” dalam konteks budaya
kita - merupakan perayaan hari suci umat Islam di seluruh dunia.
Substansi hari raya ini adalah merayakan siklus kemenangan mengendalikan
hawa nafsu selama bulan puasa (satu bulan penuh), sehingga umat yang
melaksanakan puasa dapat mencapai kondisi yang fitri - sebuah keadaan
yang sesuai dengan fitrah manusia; datang dalam keadaan suci, dan
kembali kepada keadaan yang fitri pula.
Namun banyak yang
masih beranggapan bahwa hari raya Idul Fitri adalah perayaan melepaskan
hawa nafsu yang telah dikendalikan selama bulan puasa. Seringkali
terjadi, perayaan hari suci ini identik dengan perilaku konsumtif yang
selalu banyak memberikan tekanan terhadap lingkungan. Mungkin tak pernah
kita perhatikan sebelumnya, bukankah seringkali kita membeli
barang-barang yang tidak begitu kita butuhkan - hanya menuruti nafsu
berbelanja, atau kepatuhan kepada nilai-nilai semu, seperti lebaran yang
identik dengan barang baru? Atau ketika berlimpahnya makanan di meja
makanan kita - hanya menuruti nafsu makan, sementara masih banyak yang
dalam kesehariannya tidak dapat makan dengan layak? Lalu dalam
menjalankan segala kegiatan tersebut, sadarkah bahwa kita menyisakan
banyak masalah lain berupa sampah?
Gaya hidup organis
adalah gaya hidup yang selaras dengan alam. Dimulai dengan memahami
prinsip-prinsip yang terjadi di alam, memikirkan ulang tujuan dari
setiap kegiatan kita, sebelum pada akhirnya kita dapat
mengaktualisasikan gaya hidup ramah lingkungan ini sebagai jawaban dari
permasalahan yang terjadi. Dalam konteks masalah lebaran di atas, gaya
hidup organis yang selama ini telah berusaha diterapkan dan
dikampanyekan oleh YPBB, baik secara langsung maupun tidak, memiliki
nilai yang sama dengan perjuangan untuk mencapai kondisi “fitri” seperti
yang terdapat di dalam konteks Idul Fitri.
Berikut adalah
beberapa tips praktis dari para relawan YPBB, yang bisa Anda lakukan
untuk merealisasikan lebaran hijau sebagai tonggak menuju perubahan ke
arah kualitas hidup yang baik, selaras dengan alam:
BELANJA PAKAIAN
#1.
Untuk persiapan jelang lebaran, daripada beli baju baru lebih baik
gunakan baju lama. Pembentukan fitrah baru bukan dari barunya baju,
tetapi dari barunya cara hidup kita. Tips dari Yodi Danusastro
#2.
Menghadapi lebaran, kita harus bisa membedakan antara kebutuhan dan
keinginan. Maksudnya belilah barang-barang yang memang untuk memenuhi
kebutuhan. Tips dari Wahyu Widianto.
#3. Kalau membeli
baju jangan banyak-banyak. Tengoklah lemari kita, pasti masih banyak
kerudung/baju/celana panjang yang jarang dipakai. Nah buat style di hari
raya, kita bisa mix n match tentunya. Pasti nggak akan ketahuan baju
lama. Yang penting kan bersih. Tips dari Bani.
#4. Lebaran
identik dengan hati yang baru. Tapi bukan berarti semuanya harus baru
seperti baju. Kan sayang kalau pakai baju baru tapi hanya di pakai satu
kali dalam setahun. Tips dari Tebe Ari.
#5. Lebaran
identik dengan hati yang baru. Tapi bukan berarti semuanya harus baru
seperti baju. Kan sayang kalau pakai baju baru tapi hanya di pakai satu
kali dalam setahun. Tips dari Tebe Ari.
#6. Tidak perlu
baju baru, pakailah baju yang masih bagus dan bisa dipakai di hari raya.
Selain hemat dari segi finansial, juga hemat dari alat transportasi.
Tips dari Aditya Putra P.
#7. Jangan tergoda diskon dan
promo di mall/mini market/hypermarket, dll. Belilah barang seperlunya
saja. Tips dari Wahyu Widianto.
MENGHIJAUKAN TEMPAT TINGGAL
#1.
Hiasi setiap pekarangan rumah dengan tanaman buah dan sayur yang bisa
langsung kita manfaatkan sebagai suguhan spesial di hari yang fitri ini.
Tips dari Darmawatie.
#2. Mari jadikan hari istimewa
dengan menghadirkan lebaran hijau dirumah dan lingkungan kita. Hiasi
jalan dan lahan kosong dengan menanam dan merawat pohon dan biarkan
rumput-rumput bertasbih dibawahnya. Kumpulkan semangat baru alam
disetiap daun yang gugur dalam lubang tanah. Tips dari Darmawatie.
#3.
Untuk pengharum ruangan di rumah, pakailah parfum ruangan yang alami
yaitu dengan meletakkan bunga-bunga segar pada ruang tamu tempat
berkumpul bersama keluarga. Tips dari Aditya Putra P.
#4.
Saat kondisi ruangan panas, bukalah jendela dan pintu rumah
selebar-lebarnya. Hal ini akan mengurangi penggunaan AC dan kipas angin.
Tips dari Aditya Putra P.
#5. Hiasi setiap pekarangan
rumah dengan tanaman buah dan sayur yang bisa langsung kita manfaatkan
sebagai suguhan spesial di hari yang fitri ini. Tips dari Darmawatie.
#6.
Ganti bola lampu tradisional dengan lampu yang memiliki sertifikasi
ramah lingkungan. Lampu ramah lingkungan hanya mengonsumsi sepertiga
daya listrik dibanding lampu biasa. Anda juga akan menghemat biaya
karena lampu ramah lingkungan memiliki umur yang lebih panjang dan
pencahayaan yang lebih terang.Tips dari Aditya Putra P.
#7.
Gunakan air seperlunya saja, saat mencuci piring/gelas dan
membersihkan/mengepel lantai. Air sisa mengepel dapat digunakan untuk
menyiram tanaman yang ada di rumah. Tips dari Aditya Putra P.
MEMILIH MENU MAKANAN
#1.
Saat menyantap hidangan lebaran, sering ada yang tidak habis. Nah
daripada dibuang ke tempat sampah dan menimbulkan masalah baru, lebih
baik sisa makanannya dimasukkan ke Takakura. Tips dari Tebe Ari.
#2.
Tidak usah membeli kue pabrikan, buatlah kue sendiri yang tradisional
atau lokal. Kalau bisa pesan saja ke tetangga. Tips dari Wahyu Widianto.
#3.
Kalau bisa, buatlah ketupat sendiri daripada membeli. Selain menjaga
budaya bangsa, yang terpenting adalah mengurangi jejak karbon pembelian
bungkus ketupat tersebut. Tips dari Yodi Danusastro
#4. buat menu masakan lebaran yang kaya serat dan sehat, seperti sayuran dan buah-buahan. Tips dari Ami.
#5.
Untuk makanan cemilan tidak ada istilah beli paket-paketan, lebih baik
membuat sendiri dan biasanya pula tidak menghasilkan banyak sampah
karena kebanyakan makanannya bukan yang dibungkus. Tips dari Tisna.
#6.
Kalau ada acara makan bersama di rumah sendiri atau rumah
saudara/kerabat saat bersilaturahmi, ambil makanan dalam porsi
secukupnya yang kira-kira bisa dihabiskan. Hal ini akan mengurangi
produksi sampah. Setuju? :). Tips dari Reta Yudistyana.
#7.
Perbanyak jenis makanan yang dibungkus dengan daun pisang atau bahan
organik lainnya (jenis daun pembungkus lainnya). Sebaiknya tidak
mengkonsumsi makanan yang dikemas plastik atau styrofoam. Tips dari
Inspired Blog.
#8. Saat menyuguhi makanan ke tamu, gunakan
piring atau mangkok dengan sendok dan garpu dari logam. Pokoknya jangan
pakai styrofoam dan sendok plastik. Nggak ribet ko, tinggal dicuci saja
:-P. Tips dari Bani.
#9. Gunakan gelas saat menyajikan
minuman, bukan memakai air kemasan yang dari plastik. Ingat juga, yang
dihidangkan air putih saja karena lebih sehat. Kalaupun tidak habis
tidak akan mencemari lingkungan, sedang sirup yang pasti ada zat pewarna
dan zat kimianya. Tips dari Aditya Putra P.
#10. Biasanya
saat lebaran akan banyak saudara/kerabat/handai taulan yang bertandang
ke rumah untuk silaturahmi. Bersiaplah kita menyuguhi tamu dengan
hidangan makanan dan minuman. Nah di keluarga saya biasa menyuguhi minum
dengan sirup menggunakan gelas, bukan dengan minuman kaleng. Tips dari
Fauzan Anshari.
#11. Kalau ada acara makan bersama di
rumah sendiri atau rumah saudara/kerabat saat bersilaturahmi, ambil
makanan dalam porsi secukupnya yang kira-kira bisa dihabiskan. Hal ini
akan mengurangi produksi sampah. Setuju? :). Tips dari Reta Yudistyana.
MENGEMAS MAKANAN
#1.
Menyuguhi air minum kepada tamu dengan GELAS KACA,BUKAN DGN AIR MINUM
DALAM KEMASAN. Nggak ribet ko, meskipun tamunya sampai 50 orang..., kan
tinggal dicuci :). Tips dari Bani
#2. Bila ingin pergi ke
makam untuk nyekar, bawalah baskom/toples/anyaman bambu dari rumah. Hal
ini bisa mengurangi sampah plastik dan tidak akan menimbulkan sampah.
Tips dari Aditya Putra P.
#3. Jangan beli toples
banyak-banyak. Sebaiknya sediakan wadah besar kayak "blek" (sejenis
kaleng berbahan dasar seng) or wadah besar. Nah, setiap kali kita telah
menyelesaikan aneka kue,kita bisa memasukkan kue-kue itu ke dalam wadah
besar tersebut. Saat menyuguhi kue di hari raya, baru deh beberapa
toples kecil disiapkan, lalu diisi penuh dengan kue dan...siap
disajikan. Kalau habis?! Ya..tinggal diisi lagi :-P. Tips dari Bani.
#4.
Gunakan daun pisang sebagai pembungkus makanan seperti lontong, ketupat
dan kue-kue basah. JANGAN GUNAKAN PLASTIK. Nah limbah daun pisang bekas
pembungkus makanan itu bisa dijadikan kompos. So ZERO WASTE :). Tips
dari Bani.
#5. Untuk menyimpan makanan kering, usahakan
menggunakan toples dari kaca atau bahan yang tidak sekali pakai. Dengan
toples kaca atau yang sejenis, bisa dipakai lagi di tahun-tahun
berikutnya. Tips dari Renna Letyono.
#6. Biasanya kalau
lebaran, di meja selalu sedia tisu. Nah coba beralih pakai serbet/lap
tangan dari kain, karena bisa di cuci dan dipakai berulang-ulang. Tips
dari Aditya Putra P.
#7. Tetap memakai gelas atau cangkir
ketika menyuguhi tamu walaupun jadi riweuh karena harus mencuci gelas
:). Tips dari Anilawati
#8. Lebaran Go Green dengan diet
kantong kresek, yaitu meminimalisir penggunaan kantong kresek dan
menggantinya dengan tas organik atau tas dari bahan daur ulang. Tips
dari inspired Blog.
SHALAT IED
#1.
Shalat idul fitri di sekitar lingkungan terdekat, jangan memilih masjid
yang dan harus menggunakan kendaraan untuk mencapainya. Tips dari Renna
Lestyono.
#2. Berjalan kaki saat menuju masjid atau
makam,jika hal tersebut tidak memungkinkan kita bisa naik sepeda atau
naik kendaaran dengan banyak penumpang., karena biasanya tempat makan
dan masjid sangat jauh dari rumah.kalau kita pergi bersama-sama itu
lebih hemat bahan bakar..tapi di utamakan adalah mencari masjid terdekat
dan menggunakan sepeda atau jalan kaki. Tips dari Aditya Putra P.
#3.
Bila berkunjung ke rumah sanak family yang jaraknya maksimal sekitar 20
km, lebih asyik menggunakan sepeda. Tips dari Ratma Budi Priatma.
#4.
Kalau bisa datang ke masjid lebih awal, karena kita bisa mendapatkan
tempat duduk di depan sehingga tidak perlu membawa alas koran atau
sejenisnya. Tips dari Aditya Putra P.
#5. Jangan bawa
koran sebagai alas ketika akan shalat idul fitri, karena akan
ditinggalkan begitu saja di lokasi dan menjadi sampah. Bawalah sajadah
sebagai alas shalat kita. Tips dari Renna Lestyono.
#6. Ayo kurangi jejak karbon dengan jalan kaki ketika akan shalat ied. Jadi tidak perlu naik mobil pribadi. Tips dari Tebe Ari.
#7.
Kalau ingin bersilaturahmi dengan keluarga, tidak perlu setiap keluarga
membawa mobil masing-masing. Kalau bisa nebeng yang lain, kenapa tidak?
Mari kurangi jejak karbon. Tips dari Tebe Ari.
BEPERGIAN
#1.
Minimalisir penggunaan tisue dengan membawa sapu tangan dari kain yang
telah disiapkan di rumah untuk bepergian. Tips dari Anonim.
#2.
Persiapan mudik, sebaiknya membawa barang seperlunya saja, tidak
membawa terlalu banyak barang. Karena semakin berat barang bawaan, maka
semakin boros pula BBM kendaraan yang kita gunakan. Tips dari Yodi
Danusastro.
#3. Saat mudik sebisa mungkin menggunakan alat
transportasi umum seperti kereta api dan bus. Jangan lupa membawa bekal
makanan dan minuman sendiri, yang ditempatkan dalam wadah/kotak makanan
dan botol minuman. Hal ini untuk mengurangi sampah yang kita hasilkan
selama di perjalanan. Tips dari Aditya Putra P.
#4. Kalau
bepergian, usahakan bawa botol minum, tidak harus beli minuman di jalan,
selain hemat juga tidak menghasilkan sampah. Tips dari Anonim.
#5.
Waktu mudik, bawa bekal makanan dan minuman dari rumah, serta wadah
untuk sampah di mobil. Pas sampai di tempat tujuan, wadah bekas makanan
dan minuman tersebut bisa dicuci dan dipakai kembali. Untuk sisa makanan
bisa dikasih untuk makanan ayam/ikan, atau dimasukkan ke keranjang
Takakura. Kalau memungkinkan pas mudik membawa Takakura di mobil. Untuk
sampah plastik, bisa dicuci kembali dan dikeringkan untuk membungkus
sesuatu di kemudian hari. Tips dari Bani.
#6. Lakukan uji
emisi kendaraan yang akan digunakan untuk mudik, sehingga kendaraan
tersebut minim polusi dan hemat juga penggunaan bensinnya. Tips dari
Inspired Blog.
#7. Bila ingin rekreasi di suasana lebaran,
sebaiknya gunakan kendaraan umum. Karena biasanya tempat parkir penuh
dan pastinya mengurangi kemacetan. Maka pilihlah tempat rekreasi alam
serta yang dekat dengan rumah. Yang penting berkumpul bersama keluarga.
Tips dari Yodi Danusastro.
#8. Untuk yang punya balita,
saat bersilaturahmi sebaiknya menggunakan CLODI (popok yang bisa dicuci
ulang), daripada POPOK INSTAN sekali pakai. selain aman dipakai, juga
lebih sehat karena anak/bayi kita bisa terhindar dari alergi dan
iritasi. Juga lebih GREEN, karena mengurangi sampah popok sekali pakai
:). Tips dari Dhiya Maryam.
#9. Hindari pemakaian tissue.
So, gunakan serbet atau lap untuk mengelap meja yang kena tumpahan kuah.
Juga gunakan lap handuk untuk mengelap wajah yang berminyak gara-gara
kepanasan keliling kampung. Tips dari Bani.
YANG TAK KALAH PENTING:
#1. Tidak ada salahnya menghabiskan waktu liburan lebaran dengan membaca buku. Tips dari Ami.
#2.
Sebaiknya tidak mengirimkan kartu lebaran fisik, yg menggunakan kertas
yang berasal dari pohon. Ucapkan selamat lebaran secara
elektronik/peperless via sms, e-mail, atau sosial media. Tips dari
Inspired Blog.
#3. Buat salam tempel, sebaiknya jangan
gunakan amplop.Untuk mengurangi konsumsi kertas, 'tempelannya' bisa
langsung ditempel saja tanpa amplop. Atau kalau mau berkreasi, bisa
bikin dari kertas bekas. Pastinya unik, jadi bisa dipakai lagi atau
digunakan sebagai hiasan. Tips dari Bani.
#4. Lebaran
hijau itu tentu saja mengumpulkan sampah menggunung di rumah kita. Pilah
sampah basah dan kering dan bungkus dengan rapi (bisa menggunakan wadah
sampah khusus). Begitu pula selama perjalanan mudik, selalu menyediakan
tempat sampah di dalam kendaraan agar kita tidak sembarangan membuang
sampah di jalan. Jika penuh, buanglah pada saat beristirahat di tempat
sampah yang tersedia. Tidak usah mengajak orang lain, cukuplah dari diri
kita sendiri dan keluarga terdekat. Happy lebaran! ^_^. Tips dari Bang
Aswi.
#5. Indahnya lebaran hijau, lebaran mewah yang alamiah dan tidak meninggalkan dosa ekologis. Tips dari Darmawatie.
Last
but not least, ada banyak cara untuk membuat lebaran kita menjadi lebih
fitri, membawa berkah bagi manusia dan alam, dan tentunya tidak bisa
kami tuliskan semuanya di sini, tapi yang terpenting adalah teman-teman
mau melakukan aksi hijau nya di dalam lebaran kali ini dan seterusnya,
lalu mulai memengaruhi semakin banyak orang untuk bersama-sama berubah.
Menjadi lebih baik tentunya.
0 komentar