Welcome to our website !

Siaran Pers: Babakan Sari Menuju Kawasan Bebas Sampah

By 8:31 PM

Dalam UU 18/2008 tentang pengelolaan sampah, sudah mengamanatkan penanganan sampah haruslah menjalankan prinsip pengurangan sejak dari sumbernya. Salah satu konsekuensinya adalah, kebergantungan pada TPA perlu dikurangi secepatnya dengan program pengurangan dan pengolahan sampah di sumber. Oleh karena itu PP 81/2012 mengedepankan peran pengelola-pengelola kawasan untuk menjalankan sebanyak mungkin urusan pengelolaan sampah.
Salah satu tantangan terbesar adalah bagaimana menerapkan pendekatan penanganan sampah secara berwawasan lingkungan di kawasan-kawasan permukiman, yang merupakan sumber sampah terbesar di kawasan perkotaan. Berbagai upaya telah dilakukan dalam 20 tahun terakhir namun umumnya gagal menghasilkan sistem pengelolaan yang berkelanjutan.
Mother Earth Foundation (MEF) adalah Lembaga nirlaba dari Philipina yang sudah berhasil mewujudkan pengelolaan Sampah dengan prinsip Sustainable Solid Waste Management ini di setidaknya 244 kelurahan dari 4 kota besar dan 15 kota kecil di Philipina, sebuah negara tetangga dengan permasalahan sampah yang serupa dengan negara kita.


Perkumpulan YPBB melalui proyek Asia Pacific Action Against Plastic Pollution: Reducing land-based leakage of plastic waste in Philippines & Indonesia through zero waste systems and product redesign, dibawah supervisi MEF akan mengembangkan model pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan di kawasan pemukiman. Diharapkan program ini dapat menyelesaikan persoalan kebocoran plastik di perairan, khususnya sungai dan laut. Lembaga yang bekerjasama : Mother Earth Foundation, YPBB, GAIA, UPSTREAM, Story of Stuff Project, and The Lonely Whale.


Melalui Program Kawasan Bebas Sampah (KBS) yang diinisiasi oleh DLH Kota Bandung, mulai Oktober 2016 YPBB bekerja sama dengan Mother Earth Foundation (MEF) Pilipina mengembangkan model kawasan bebas sampah yang mempunyai sistem pengelolaan sampah terpadu dan terdesentralisasi, serta dapat berjalan secara berkelanjutan. Pengembangan inisiatif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh MEF Philipina. Di Indonesia, program ini akan dilakukan selama 2 tahun, dengan intensif waktu selama 6-9 bulan yang akan dilaksanakan di 2 kelurahan dan 2 kecamatan di Kota Bandung.


Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, Perkumpulan YPBB bekerja sama dengan PD Kebersihan Kota Bandung dan Kelurahan Babakan Sari, mulai menjalankan program KBS di Kelurahan Babakan Sari sejak bulan Maret 2017.  Tahapan kegiatan dimulai dari melakukan riset baseline data/kajian kondisi kelurahan, konsultasi dengan RW dan stakeholder, pembentukan ‘Dewan’ Pengelola Sampah Kelurahan, pengembangan desain sistem pengelolaan sampah skala kawasan, program kerja 10 tahun dan regulasi, pelatihan untuk petugas, edukasi door to door, ujicoba dan perbaikan sistem, penerapan secara penuh di seluruh kawasan dan terakhir monitoring dan penegakan hukum.


Untuk tahapan awal kegiatan, saat ini sedang dilaksanakan kegiatan Riset Baseline Data berupa penyebaran kuisioner ke warga tentang persepsi dan praktek pengolahan sampah yang selama ini terjadi (416 responden) dan pengukuran karakteristik dan timbulan sampah (68 responden). Responden dipilih secara acak yang berasal dari warga RW 1 - RW 18 se-Kelurahan Babakan Sari.


Targetnya adalah pengurangan jumlah sampah yang diangkut ke TPS/TPA sebanyak 70% dalam 2 tahun melalui pemisahan sampah dari sumber dan metode pengomposan yang disesuaikan dengan kondisi wilayah, serta meningkatnya partisipasi warga dalam mengelola sampah baik skala rumah tinggal dan komunal melalui ketaatan pemilahan mulai dari sumber.  Sehingga bisa mencegah masuknya 62.000 ton sampah (14.000 plastik) per tahun ke sungai atau laut.


Tujuan Spesifik program ini adalah 1) membuat model pengelolaan sampah yang mempunyai sistem pengelolaan sampah terpadu dan terdesentralisasi yang dapat berjalan berkelanjutan, 2)para pihak (pemerintah, masyarakat, pelaku usaha) mempunyai paradigma dan kemampuan pengelolaan yang tepat tentang prinsip-prinsip yang sesuai dengan UU 18/2008, 3) Pengembangan model peran kewilayahan dalam pengelolaan sampah dan replikasi model di Filipina.





Untuk memperluas keingintahuan khalayak tentang program ini, rencananya akan ada ekspose kegiatan program ‘Babakan Sari Menuju Kawasan Bebas Sampah’, pada :
Hari/Tanggal          : Rabu, tanggal 5 April 2017
Pukul                       : 09.00 – 10.30 WIB
Lokasi                     :   Ruang Pertemuan Kantor Kelurahan Babakan Sari, jalan Kampus IV, Babakan Sari, Kiara Condong dan TPST Babakan Sari
Acara                 : 1.  Pemaparan program KBS (David Sutasurya – Direktur Eksekutif  Perkumpulan YPBB
   2.  Tour ke TPST melihat proses pemilahan sampah


Harapan besar kami, dengan adanya pengembangan model Kawasan Bebas Sampah yang mempunyai sistem pengelolaan sampah terpadu, desentralisasi, dan berkelanjutan, bisa menjadi salah satu solusi tepat untuk menyelesaikan permasalahan sampah.


Media Kontak :
Perkumpulan YPBB
Ratna Ayu Wulandari - 0813 8037 6546

Anilawati Nurwakhidin - 0813 2037 5404

You Might Also Like

0 komentar