Belajar Bersama Si Pencipta Takakura di RW 09 Sukaluyu
Koji Takakura adalah seorang ahli kimia terapan dari Himeji
Institute of Technology Japan. Namanya mulai dikenal dunia karena berhasil
menemukan metode untuk mengurangi timbulan sampah dengan Keranjang Takakura.
Beliau telah berkeliling beberapa negara untuk mengkampanyekan kompos seperti
ke Malaysia, Australia, Brunei, Bhutan, Nepal, Kosta Rika, dan Indonesia.
Keranjang Takakura sendiri merupakan teknologi yang sangat sederhana untuk
menghasilkan kompos sampah organik skala rumah tangga.
Sambutan
bagi kedatangan Koji Takakura di wilayah RW.09 Sukaluyu Kota Bandung
Di hari minggu 18 November 2018, sekitar pukul 08.00 pagi
beliau menyambangi wilayah RW.09 Sukaluyu Kota Bandung dalam rangka memberikan
pelatihan pengomposan melalui media Takakura dan metode pengomposan lainnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua RW.09 Sukaluyu beserta ibu-ibu kader, PD
Kebersihan Kota Bandung, DLHK Kota Bandung, YPBB, serta masyarakat pecinta
lingkungan lainnya.
Kehadiran beliau sudah lama dinantikan oleh warga RW.09
Sukaluyu, karena beruntung sekali bisa mendapatkan kunjungan dari ahli kompos
dunia papar Iwan Ketua RW.09 Sukaluyu. Warga diharapkan bisa belajar dan
mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak bagaimana cara mengkompos yang baik
dan benar menggunakan Keranjang Takakura, lebihnya mendapatkan pengetahuan
untuk mengelola sampah menjadi kompos di kawasan terlebih di Taman Lansia
Sukaluyu yang telah memiliki beberapa sarana pengomposan komunal.
Mengkompos dengan media Takakura
Warga RW.09 Sukaluyu Kota Bandung sudah banyak melakukan
pengomposan di rumahnya masing-masing dengan menggunakan media Takakura. Pada
kesempatan ini warga membawa 3 keranjang Takakura dan berkesempatan langsung
untuk di cek langsung oleh Koji Takakura apakah pengomposan sudah dilakukan
dengan baik atau tidak. Semua keranjang Takakura dilihat dan dicek secara
langsung oleh beliau, dari ketiga keranjang tersebut terdapat 1 keranjang yang
paling baik pengomposannya diantara yang lain, yaitu keranjang Takakura milik
Ketua RW.09 Sukaluyu itu sendiri, keren! Leading by example.
Koji Takakura memeriksa
keranjang takakura hasil pengomposan warga RW.09 Sukaluyu, pada tanggal 18
November 2018
Warga diajak berdiskusi serta melakukan praktek secara
langsung menggunakan keranjang Takakura, dalam kegiatan ini, Koji
Takakura banyak memberikan informasi mengenai pengomposan yang baik tidak hanya
menggunakan media Takakura saja tetapi lubang biopori serta bata terawang. Para
peserta kegiatan terlihat sangat antusias dengan banyak bertanya dan berdiskusi
langsung dengan Koji Takakura. Ditemani seorang penerjemah bapak Sudarmanto
Budi Nugroho, beliau sangat antusias dalam membagikan pengetahuan tentang
cara-cara mengkompos yang baik, keterbatasan bahasa tidak menjadi penghalang
beliau dan para peserta untuk saling berkomunikasi.
Ada beberapa tips dalam mengkompos menggunakan Keranjang
Takakura menurut Koji Takakura yang dibagikan selama sesi diskusi dengan warga
RW.09 sukaluyu, yaitu :
- Tambahkan daun-daun kering apabila
tercium bau kurang sedap dari Keranjang Takakura.
- Apabila terdapat belatung dalam
keranjang Takakura itu tidak masalah selama belatung tersebut tidak dalam
jumlah terlalu banyak.
- Tidak menjemur keranjang Takakura,
karena bisa menyebabkan belatung di dalam keranjang takakura.
- Kelembapan terbaik keranjang takakura
adalah 40 – 60 derajat celcius.
- Kelembapan di bawah 40 derajat membuat
keranjang takakura menjadi kering, sebaiknya siram menggunakan air sisa
makanan lunak organik dan diaduk rata hingga terlihat kehitaman.
- Keranjang Takakura dapat disimpan
dimanapun selama tidak terkena sinar matahari secara langsung dan terkena
air hujan.
- Edapan kopi sisa minuman dapat
dimasukan ke dalam keranjang takakura, kemudian diaduk secara merata.
- Apabila memasukan roti, sebaiknya roti
tersebut dibasahi terlebih dahulu menggunakan air sisa sampah makanan
organik agar roti tadi tidak menyerap kadar air dalam keranjang takakura.
- Minyak jelantah hanya diperbolehkan
dimasukan ke keranjang Takakura sebanyak 100 ml (1 minggu sekali) dan
harus sering diaduk agar merata agar tidak menghalangi proses kompos yang
terjadi di dalam keranjang takakura tersebut.
- Ganti kardus atau sekat pinggiran
Keranjang Takakura apabila terlihat bolong, karena fungsi kardus atau
sekat ini untuk menghalangi lalat bertelur di dalam keranjang takakura
akhirnya mengakibatkan banyak belatung.
- Gunakan dedaunan yang telah berjamur,
karena menurutnya daun yang telah jatuh ke tanah dan memiliki jamur
berwarna putih merupakan komponen kompos yang baik dimasukan kedalam
keranjang takakura.
Sesi
menyanyi bersama “kompos” ciptaan Koji Takakura
Tidak hanya memberikan informasi mengenai pengomposan, beliau
pun mengajak bernyanyi bersama para peserta dengan lagu tema
"kompos" ciptaannya. Tidak berhenti memberikan hiburan beliau pun
melakukan adegan sulap yang membuat peserta menunggu-nunggu dengan penuh harap
dan tertawa terbahak-bahak di akhir sesi.
Di penghujung kegiatan Koji Takakura menekankan pentingnya
pengaplikasian teknologi sederhana skala kecil ini untuk mengurangi mengurangi
sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA), bisa dilakukan dengan
mengelola sampah di rumah dan di kawasan.
Foto bersama warga RW.09
Sukaluyu beserta Staf YPBB, PD Kebersihan Kota Bandung, DLHK Kota Bandung
dengan Koji Takakura.
0 komentar