Berikut adalah berita dari Fara, salah seorang peserta Bridging Leadership Program (BLP) Aceh, tentang kegiatan yang dilakukan para peserta BLP di Kota Banda Aceh. YPBB bekerja sama dengan Lead Indonesia, menjadi pemateri tentang Pembangunan Berkelanjutan dalam program tersebut. (beritanya dapat dilihat di sini) YPBB senang sekali wawasan yang didapat bisa diterapkan di Aceh. Semoga makin banyak teman-teman yang berupaya bersama YPBB untuk mewujudkan keberlanjutan di bumi.
Pada tanggal 8 agustus 2010, pukul 09.00 – 11.00 WIB, peserta Bridging Leadership Program (BLP) 4 dari Kotamadya Banda Aceh yang beranggotakan 5 orang yaitu Fara, Desra, Reza, Aya dan Misna mengadakan aksi yang berupa Sosialisasi Takakura dan Kebun Sehat di panti asuhan BTRG Uleekareng. Acara yang dihadiri oleh kurang lebih 30 anak panti yang umurnya berkisar antara 9 – 14 tahun tersebut berjalan dengan lancar. Anak-anak mempunyai antusias yang tinggi untuk mengikuti rangkaian sosialisasi yang diadakan tersebut.
Tujuan dari diadakannya sosialisasi tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa agar tidak merusak alam dan menjaga kelestariannya. Seperti yang dikatakan oleh Pak YY Dinar, bahwa untuk mensukseskan pembangunan berkelanjutan adalah dengan cara memakai sumber daya alam seoptimal mungkin, tetapi masih tetap menyisihkannya untuk kehidupan di masa yang akan datang.
Tujuan dari diadakannya sosialisasi tersebut adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus bangsa agar tidak merusak alam dan menjaga kelestariannya. Seperti yang dikatakan oleh Pak YY Dinar, bahwa untuk mensukseskan pembangunan berkelanjutan adalah dengan cara memakai sumber daya alam seoptimal mungkin, tetapi masih tetap menyisihkannya untuk kehidupan di masa yang akan datang.
Anak-anak panti diberikan materi berupa bagaimana pentingnya mengelola sampah organik (melalui keranjang Takakura). Nantinya sampah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang tujuannya untuk menghemat biaya produksi minimal untuk pemakaian pupuk pada kebun sehat di halaman panti. Fara sebagai fasilitator dan Aya sebagai co-fasilitator menggunakan metode “mendengar dan mempraktekkan”, jadi setelah anak-anak diberikan materi tentang mengelola sampah organik dan kebun sehat, mereka diberikan arahan untuk melakukan praktek langsung di halaman panti. Tami adalah salah satu peserta yang paling aktif diantara teman-temannya, semangat dan antusiasnya yang luar biasa membuat peserta lainnya larut ke dalam semangat yang diciptakan olehnya.
Agar anak-anak tidak merasa bosan, mereka diajak untuk bermain tentang rantai makanan yang dibawakan oleh Desra, Misna dan Reza. Inti dari permainan tersebut adalah, sangat penting untuk menjaga keseimbangan alam agar sumber daya alam yang tersedia di bumi kita ini tidak terkuras habis dan terbuang percuma tanpa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Ditulis oleh : BLP 4 BANDA ACEH
(Fara, Desra, Aya, Reza, Misna)
catatan redaksi:
tidak seluruh tulisan dari kontributor merepresentasikan sikap dan pandangan YPBB
No comments:
Post a Comment