Pada tanggal 28 - 30 Oktober 2008, tim biogas YPBB berhasil melaksanakan pelatihan teknisi biogas di Desa Sapit, Lombok Timur. Desa Sapit yang terletak di kaki gunung Rinjani merupakan salah satu desa di sekeliling Taman Nasional Gunung Rinjani.
Environmental Teacher's International Convention 2008
Koordinator Divisi Pendidikan dan Pelatihan YPBB, Anilawati Nurwakhidin bersama seorang guru Pendidikan Lingkungan Hidup SMP 11 Bandung, Ibu Nia Kurniati terpilih untuk mengikuti ENVIRONMENTAL TEACHERS' INTERNATIONAL CONVENTION (ETIC) dengan tema "Experience Sharing Among Teachers of Various Countries to Prepare Young Generations in the Solutions Participation and Anticipation of Global Warming Problem".
Ingin Tau Sabuga dan Mencari Aisyah?
"Ade bersorak riang. Tampak kesukacitaan dari timnya karena jadi pemenang. Tapi sebenarnya bukan itu. Sesungguhnya terjadi proses asupan materi, sebagai bekal untuk menjadi agen materi nol sampah kelak"
Permainan yang dimenangkan tim Ade hanya salah satu jembatan yang coba dibangun oleh para fasilitator dari YPBB. Lewat kegiatan "Pelatihan Tim Kampanye Zero Waste" yang diadakan Minggu (2/3) kemarin di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB. Ade adalah salah satu peserta diantara tiga puluh lima peserta lainnya yang mengikuti pelatihan saat itu.
Teacher's Green Day
Greeners magazine disponsori oleh Indonesia Power telah bekerja sama untuk menyediakan suatu acara pelatihan bagi para guru mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup di lingkungan kota Bandung. Indonesia Power yang merupakan salah satu anak perusahaan PLN merupakan perusahaan yang peduli dengan keberlangsungan linglungan hidup. Indonesia Power merupakan perusahaan pembangkit daya listrik, yang memiliki beberapa stasiun pembangkit listrik seperti salah satunya adalah PLTA Dago Bengkok yang terletak di Bandung utara (dekat terminal Dago).
Sunday with GITSA, jalan-jalan sambil mengenali lingkungan
Minggu, 27 Jan 2008 YPBB mengadakan acara berjudul Sunday with Gitsa bertempat di sekitar kampus ITB. Acara diikuti oleh sekitar 72 murid SMP yang berasal dari SMPN 1 Lembang, SMP Ign. Slamet Riyadi dan SMPN 11 Bandung. GITSA (Giat Sahabat Alam) merupakan kegiatan ekstrakulikuler yang didampingin YPBB dan merupakan bagian dari ekstrakulikuler yang sudah ada sebelumnya (Klub Sains). Acara ini bertujuan agar anggota GITSA dapat membangun kebersamaan untuk bermain sambil belajar di alam.
Mengenalkan Burung di Taman Ganesha
Acara di pagi hari dimulai dengan pendampingan oleh kakak-kakak dari BICONS (Bird Conservation Society). Pertama-tama peserta diajarkan bagaimana menjadi seorang birdwatcher. Berbagai burung yang dapat dilihat adalah Jalak Putih (Sturnus melanopterus), Betet (Psittacula alexandri), Serendit Jawa (Loriculus pusillus), Punai Penganten (Treron griseiclaude), Caladi Ulam (Dendrocopus macei) dan lain lain. Di sini peserta mendapat berbagai pengalaman baru dengan mengenal berbagai jenis burung yang hidup di pohon-pohon taman kota.
Acara di pagi hari dimulai dengan pendampingan oleh kakak-kakak dari BICONS (Bird Conservation Society). Pertama-tama peserta diajarkan bagaimana menjadi seorang birdwatcher. Berbagai burung yang dapat dilihat adalah Jalak Putih (Sturnus melanopterus), Betet (Psittacula alexandri), Serendit Jawa (Loriculus pusillus), Punai Penganten (Treron griseiclaude), Caladi Ulam (Dendrocopus macei) dan lain lain. Di sini peserta mendapat berbagai pengalaman baru dengan mengenal berbagai jenis burung yang hidup di pohon-pohon taman kota.
Menyusuri Perjalanan Sampah ITB
Peserta juga diajak mengenal perjalanan sampah dari mulai sumber sampah yaitu kampus ITB hingga PPS (Pusat Pengolahan Sampah) yang ada di Sabuga (Sasana Budaya Ganesha). Peserta diajak berpikir kritis bagaimana membuang sampah yang baik dan benar karena tempat sampah yang ada telah terpisah dan tersebar merata di kampus ITB. Pusat pengelolaan sampah ITB mengolah sampah berdasarkan jenisnya, sampah organik digiling kemudian diolah menjadi kompos dan menggunakan metoda open windrow. Sampah anorganik dipisahkan menjadi sampah yang bisa dijual dan sampah yang tidak bisa dijual. Sampah yang bisa dijual seperti botol plastik bekas, kertas-bekas, kardus dan koran dikumpulkan oleh petugas PPS selama seminggu hingga diambil oleh penyalur barang bekas sedangkan sampah yang tidak bisa dijual seperti styrofoam dan plastik-plastik makanan ringan dibakar di dalam insenerator. Peserta diajak berpikir kritis dengan melihat asap insenerator yang berwarna abu kehitam-hitaman (mengandung dioksin - racun) akibat proses pembakaran yang tidak sempurna karena mesin insenerator yang rusak.
Peserta juga diajak mengenal perjalanan sampah dari mulai sumber sampah yaitu kampus ITB hingga PPS (Pusat Pengolahan Sampah) yang ada di Sabuga (Sasana Budaya Ganesha). Peserta diajak berpikir kritis bagaimana membuang sampah yang baik dan benar karena tempat sampah yang ada telah terpisah dan tersebar merata di kampus ITB. Pusat pengelolaan sampah ITB mengolah sampah berdasarkan jenisnya, sampah organik digiling kemudian diolah menjadi kompos dan menggunakan metoda open windrow. Sampah anorganik dipisahkan menjadi sampah yang bisa dijual dan sampah yang tidak bisa dijual. Sampah yang bisa dijual seperti botol plastik bekas, kertas-bekas, kardus dan koran dikumpulkan oleh petugas PPS selama seminggu hingga diambil oleh penyalur barang bekas sedangkan sampah yang tidak bisa dijual seperti styrofoam dan plastik-plastik makanan ringan dibakar di dalam insenerator. Peserta diajak berpikir kritis dengan melihat asap insenerator yang berwarna abu kehitam-hitaman (mengandung dioksin - racun) akibat proses pembakaran yang tidak sempurna karena mesin insenerator yang rusak.
Uniknya pegawai PPS tidak kehabisan akal, abu sisa pembakaran dicampur dengan semen untuk dimanfaatkan menjadi pot tanaman, lantai batu serta batako. Produk lain yang biasa dijual oleh pegawai PPS adalah berbagai tanaman yang berasal dari sampah hasil penataan taman. Melalui kompos yang dibuat dari sampah organik, petugas PPS 'mengobati' tanaman yang kurang sehat hingga layak dijual. Terakhir, peserta diajak melihat kompos yang sudah dikemas dan siap dijual dengan harga yang terjangkau.
Sekilas YPBB
Berdiri semenjak 1993, YPBB adalah organisasi nonprofit profesional yang konsisten dalam mempromosikan serta mempraktekan pola hidup selaras dengan alam, untuk mencapai kualitas hidup yang tinggi dan berkelanjutan.