Pelatihan Instalasi Biogas Plastik di Desa Sapit



Pada tanggal 28 - 30 Oktober 2008, tim biogas YPBB berhasil melaksanakan pelatihan teknisi biogas di Desa Sapit, Lombok Timur. Desa Sapit yang terletak di kaki gunung Rinjani merupakan salah satu desa di sekeliling Taman Nasional Gunung Rinjani.

Pelatihan teknisi biogas plastik bertujuan untuk mengenalkan teknologi biogas kepada penduduk Desa Sapit sehingga mereka bisa memanfaatkan kotoran sapi yang ada di desa mereka sebagai salah satu sumber energi (memasak). Pelatihan ini dilaksanakan dalam kerjasama dengan WWF, yang semula memang telah memiliki program penghijauan lahan di Taman Nasional Gunung Rinjani. Untuk mengimbangi usaha penanaman pohon, diberikan salah satu pengetahuan mengenai teknologi sumber energi alternatif yaitu biogas. Dengan semakin banyaknya biogas, diharapkan tekanan terdapap penebangan hutan karena kebutuhan bahan bakar bisa dikurangi.


Masyarakat Desa Sapit yang mengikuti pelatihan ini ternyata cukup antusias, terbukti dengan kemampuan mereka untuk bertahan mengikuti pelatihan yang berlangsung selam 3 hari. Terutama pada hari pertama yang merupakan sesi presentasi informasi seputar teknologi biogas yang sudah ada. Kebanyakan masyarakat berkeinginan 'langsung praktek aja, gak usah banyak omong'. Malah ada yang berpendapat kalau banyak omong seperti kaleng dipukul, 'berisik'. Tetapi ternyata mereka cukup antusias mengikuti acara hari pertama ini, terbukti banyak pertanyaan yang bermutu di hari pertama ini dan masyarakat menyadari akan pentingnya dasar pengetahuan untuk melandasi tindakan mereka di lapangan dalam membangun insatalasi biogas dan memeliharanya.

Hari kedua diisi dengan pelatihan persiapan bahan yang berlangsung dengan meriah. Para peserta berkreasi dalam kelompok masing-masing dan muncul adegan-adegan lucu selama pelatihan. Ada seorang bapak peserta pelatihan yang dengan penuh semangat masuk ke dalam plastik dan memasang gate outlet gas di plastik digester. Ada yang mencoba katup pengaman dan tekanan menggunakan asap rokok sehingga terlihat semburan asap yang bagus seperti cerobong kereta. Dan tak kalah serunya saat perlombaan menggelembungkan plastik digester dengan 'blower' tenaga manusia. 

Dan setiap kelompok mengusung digester masing-masing ke lokasi yang telah ditentukan. Arak-arakan peserta membawa biodigester yang menggelembung, berbentuk seperti guling raksasa cukup menarik perhatian penduduk.


Kegiatan hari ketiga dilakukan secara terpisah di masing-masing lokasi. Instalasi dilakukan dengan penuh semangat. Peserta yang jumlahnya berlebih daripada tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan pada saat instalasi, berebutan untuk berperan serta.

Tetangga sekitar lokasi berkerubut menyaksikan tontonan baru. Plastik yang menggelembung, siulan tiupan angin di gate outlet gas, semprotan air di katup pengaman hingga ber-estafet mengangkat kotoran sapi bersama-sama untuk mengisi biodigester. Akhirnya instalasi dapat diakhiri di sore hari dengan cukup memuaskan. Sebelum tim YPBB meninggalkan lokasi, kami menyempatkan diri untuk berfoto bersama dengan pemilik lokasi instalasi dan para tetangga yang dari pagi asyik menonton. Kemeriahan ini terbawa terus hingga ke Bandung.


 

Kabar yang menggembirakan lebih lanjut adalah bahwa kompor biogas berhasil nyala setelah 2 hari instalasi. Ukuran yang cukup cepat untuk sebuah instalasi. Hal ini memang bisa terjadi karena bahan yang tersedia sudah cukup terurai dan membentuk biogas. Terima Mas Suhud, Bang Saf, Blih Adi, Komang, Pak Dodi, Wak Wasman, Amag Acan dan teman-teman serta segenap penduduk Desa Sapit. Semoga biogas semakin dapat disebarkan di Lombok dan usaha pelestarian Taman Nasional Gunung Rinjani berhasil dengan sukses.

No comments:

Post a Comment