Sosialisasi Zero Waste Lifestyle oleh YPBB di MA Multiteknik Asih Putera Dalam Rangka Hari Bumi Nasional 2018


Setiap tahun, tanggal 22 April diperingati sebagai Hari Bumi Nasional. Seluruh aktivis dan pengamat lingkungan tentu memperingati hari peringatan lingkungan tersebut dengan menyelenggarakan beragam acara seperti penanaman pohon, seminar bertema lingkungan hingga kampanye gaya hidup bebas sampah (Zero Waste). Begitupun yang dilakukan oleh MA Multiteknik Asih Putera Cimahi yang menyelenggarakan sosialisasi singkat dan rangkaian perlombaan dalam rangka peringatan Hari Bumi. Pada kesempatan tersebut, YPBB dipilih menjadi pembicara dalam sosialisasi gaya hidup Zero Waste atau biasa disebut Zero Waste Lifestyle.

Pembukaan Rangkaian Acara Peringatan Hari Bumi MA Multiteknik Asih Putera

Acara tersebut diselenggakan pada hari Selasa, 24 April 2018 di Aula MA Multiteknik Asih Putera Cimahi, Jl. M. Daeng Ardiwinata No. 199. Siswa dan siswi terlihat sudah berkumpul sejak pagi di Aula Sekolah untuk segera memulai rangkaian acara peringatan Hari Bumi tersebut. Setelah acara dibuka oleh MC, sosialisasi Zero Waste Lifestyle pun menjadi agenda pertama pada acara tersebut. Anilawati sebagai pembicara dari YPBB, menampilkan video berdurasi 30 menit pada siswa-siswi MA Multiteknik Asih Putera sebagai pengenalan terhadap Zero Waste Lifestyle dan contoh yang telah dilakukan oleh RW 09 Sukaluyu Kota Bandung.


Diskusi tentang Zero Waste Lifestyle bersama tim YPBB

Melalui video singkat tersebut, YPBB berharap siswa-siswi MA Multiteknik Asih Putera dapat memulai Zero Waste Lifestyle khususnya di lingkungan sekolah mereka sendiri. Pihak sekolah mengakui bahwa mereka belum memiliki fasilitas khusus untuk mengelola sampah di lingkungan MA/MTs Asih Putera, namun dalam waktu dekat mereka berminat untuk melakukan pengelolaan sampah. Siswa dan siswi, dan seluruh warga sekolah pun diharapkan dapat segera mewujudkan pengelolaan sampah di MA Asih Putera tersebut.


Setelah video selesai diputar, beberapa siswa dimintai pendapat mengenai “hal baru” yang dilihat pada video tersebut. Mereka mengaku bahwa pemilahan dan pengomposan sampah yang dilakukan RW 09 terlihat sebagai hal baru. Beberapa yang lain mengaku sudah pernah melakukan pemilahan dan pengomposan, namun hasil pemilahan sampah di rumahnya dicampur kembali oleh petugas pengangkut sampah. Anilawati menjelaskan bahwa di RW 09 Sukaluyu dapat mempertahankan pemilahan sampah hingga TPS karena semua pihak yang terlibat seperti petugas sampah, warga, ketua RT dan RW telah bersinergi untuk menjalankan Zero Waste Lifestyle. Kerjasama tersebut juga dibarengi dengan ketersediaan fasilitas seperti biodigester dan lubang kompos.

Diskusi kelompok pada permainan “Andai Aku Kepala Sekolah”

Untuk menambah pemahaman siswa-siswi mengenai Zero Waste Lifestyle, siswa-siswi dibentuk menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang. Mereka diminta untuk bermain “Andai Aku Kepala Sekolah” dengan tema pengelolaan sampah di sekolah. Masing-masing kelompok diberi sebuah kertas HVS dan diminta untuk menggambarkan atau menuliskan angan-angan mereka tentang pengelolaan sampah di sekolah jika mereka menjadi kepala sekolah. Mereka diberikan waktu 15  menit untuk berdiskusi, lalu nama wakil kelompok dipanggil secara acak untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka.

Kelompok presentasi pertama “Andai Aku Kepala Sekolah”

Kelompok presentasi kedua “Andai Aku Kepala Sekolah”


Kelompok pertama yang mempresentasikan hasil diskusi mengatakan bahwa jika mereka menjadi kepala sekolah, mereka ingin menyediakan berbagai fasilitas pengolahan sampah seperti mesin pengolah sampah. Kelompok kedua mengatakan bahwa mereka ingin memisahkan sampah dan melarang penggunaan plastik oleh pedagang di sekolah. Ide-ide yang disampaikan tergolong baik untuk pengetahuan Zero Waste Lifestyle, namun jika ingin diwujudkan, menurut Anilawati, perlu dilakukan pendataan awal mengenai jenis sampah yang paling banyak dihasilkan di sekolah. “Ketika kita sudah tahu jenis sampah apa yang paling banyak dihasilkan, kita dapat memilih pengelolaan sampah yang tepat” sahut Anilawati sebagai kata penutup dari sosialisasi singkat Zero Waste Lifestyle di MA Multiteknik Asih Putera.



Posting Foto #masalahVSsolusi Kemasan, Yuk!


PLASTIK PLASTIK PLASTIK?

Saat ini plastik sekali pakai adalah bahan yang paling banyak digunakan untuk mengemas makanan. Kemasan plastik sering digunakan karena dianggap dapat memperpanjang masa simpan makanan. Namun, data pendukung anggapan tersebut sebenarnya kurang kuat dan mengabaikan akibat setelah kemasan tersebut tidak digunakan lagi.

Fenomena penggunaan plastik pun bukan terjadi pada kemasan makanan saja. Alat makan atau pendukung yang ditawarkan oleh berbagai produk pun didesain sekali pakai. Anda pernah mendapatkan fasilitas di tempat makan berupa sendok, sedotan, gelas, sumpit dkk yang sekali pakai bukan? 

Keseruan isu dari kemasan ini ditambah lagi dengan kemasan yang "boros"! Kemasan sampai berlapis-lapis. Ada pula beberapa produk yang dikelompokkan dan kemudian dikemas jadi 1 paket. Padahal sesungguhnya mungkin konsumen hanya butuh 1 jenis barang saja. Kemasan kecil atau sachet pun saat ini marak! Kemasan sachaet apalagi yang berwarna-warni diperkirakan memiliki potensi daur ulang nol. Jual beli online dan layanan pesan antar makanan pun dapat meningkatkan jumlah kemasan yang digunakan.


Tahun 2018 ini, hari bumi mengangkat tema Ending Plastic Pollution. Dalam rangka memperingatinya, YPBB mengajak anda semua untuk mengangkat fenomena penggunaan plastik kemasan yang semakin marak saat ini. Sekaligus juga mengangkat upaya solusi pengurangan yang telah ada.



Bagaimana caranya?


  • Follower instagram @ypbbbandung diajak untuk memposting 2 foto (dalam 1 postingan). Satu foto berupa masalah kemasan yang pernah ditemui. Satu foto berupa solusi berkaitan dengan masalah yang ada di foto pertama. Kedua foto wajib hasil karya follower.
  • Di postingan tersebut: 
    • dapat men-tag produsen produk terkait (tidak wajib)
    • wajib men-tag 2 akun untuk diajak mengikuti kegiatan
    • wajib menyertakan hastag #masalahVSsolusi #BreakFreeFromPlastic #GoForZeroWaste #earthday2018
    • wajib follow dan mention akun instagram @ypbbbandung
  • Peserta wajib meregram poster lomba dan aturan mainnya
  • Postingan dibuat maksimal 1 hari 1 kali selama durasi kegiatan
  • Durasi kegiatan: 21-27 April 2018. 

Hadiah menarik menanti anda!

  • Setiap harinya akan ada 1 foto terbaik yang di-regram oleh akun YPBB
  • Tersedia 2 hadiah paket kit Zero Waste bagi 2 postingan terbaik selama periode kegiatan.
  • Paket akan dikirim ke alamat pemenang yang berada di negara Indonesia.


Tunggu apa lagi? Yuk, IKUT POSTING 2 FOTO #masalahVSsolusi kemasan!

Zero Waste Cities adalah Kota Masa Depan

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan dari suatu proses. Dari proses keseharian kita, pasti kita selalu menghasilkan sampah. Dan adakah yang tahu kemanakah sampah dari rumah atau kantor kita?

Jawabannya adalah ke Tempat Pembuangan Akhir atau disingkat TPA. Tapi mungkin banyak yang tidak tahu dimana TPA tempat sampah kita dibuang. Karena selama ini orang hanya tahu yang penting sampah kita terbuang jauh dari rumah kita atau kantor kita tanpa memikirkan bagaimana proses pembuangannya? Atau bahkan tidak memikirkan dampak besar dari sampah yang telah kita hasilkan.

Hal tersebut belum sampai pada proses pengurangan sampah yang sebenarnya sudah ada diamanatkan dalam undang-undang 18/2008 tentang pengelolaan sampah. Dari hal ini Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) bekerjasama dengan Direktorat Jendral Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta berkolaborasi dengan Global Aliance for Incenerator Alternative (GAIA),  Pemprov Jabar, Pemkot Bandung, Pemkot Cimahi, dan Pemkab Bandung ini mengadakan International Zero Waste City Conference (IZWCC) 2018.

International Zero Waste City Conference ini diadakan selama 3 hari dari tanggal 5-7 Maret 2018. Ketua panitia IZWCC 2018, Ria Ismaria mengatakan kegiatan ini merupakan upaya untuk memperkenalkan serta mendorong diterapkannya konsep zero waste cities untuk masalah pengelolaan sampah sekaligus membangun perekonomian kota dengan model circular economy. Selain itu, dalam konferensi ini bertujuan juga menghadirkan persfektif baru untuk para pengambil kebijakan kota dalam hal pengelolaan sampah yang terintregrasi dengan peningkatan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat.

IZWCC 2018 mengusung tema Circular City adalah Kota Masa Depan” depan ini ingin mengajak para pemimpin dan perangkat daerah untuk bersama-sama mencari solusi terhadap masalah sampah yang terjadi serta menciptakan kota yang berkelanjutan.
Froilan Grate, Koordinator GAIA Asia Pasifik memaparkan bahwa sistem zero waste ini sangat penting dan akan bekerja secara efektif dalam skala bisnis baik besar atapun kecil, organisasi, global dan individu.

Dalam kegiatan IZWCC 2018 ini dibagi menjadi beberapa kegiatan yang berlangsung di kota Bandung, Cimahi dan Soreang.
1.            Plenary Conference (Hotel Papandayan)
Merupakan kegiatan diskusi pleno yang memberikan rangkuman  untuk beberapa rangkaian kegiatan dalam IZWCC 2018.
2.            City Leader Forum (Hotel Papandayan)
Forum yang ditujukan untuk para pemimpin kota, yang selama ini menggunakan sistem ekonomi linear. Dalam forum ini, para pemimpin kota diajak untuk mengeksplorasi model-model kepimpinan yang sudah berhasil diterapkan di beberapa negara.
3.            City Manager Forum (Cimahi - Technopark) dan Village Manager Forum (Gedung Sabilulungan)
Forum yang berfokus pada manager kota yang dalam hal ini adalah kepala desa,kepala bidang dan kepala seksi di SKPD(Satuan Kerja Perangkat Dinas). Dalam forum ini, para manager kota ini diajak mengeksplorasi aspek teknis implementasi yang telah berhasil dilakukan di beberapa negara.
4.            City Society Forum (Ecocamp)

Pada kegiatan IZWCC 2018, pembicara yang hadir dari berbagai negara ini
  1. Jack Macy - San Francisco Environment
  2. Dr. V. Vasuki - Trivandrum City, Kerala
  3. Flore Berlingen - Zero Waste Europe
  4. Aileen Lucero - Eco Waste Coaliton
  5. Sonia Mendoza - Mother Earth Foudation
  6. Theeban Gunasekaran - Consumers Association of Penang
  7. Kripa Ramachandran - Citizen Consumer and Civic Action Group
  8. Benedict Jasper Simon Ramos Lagman - City of San Fernando
  9. Pratibha Sharma - GAIA
  10. Froilan Grate - GAIA
  11. Rahyang Nusantara - Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik
  12. Faye Ferrer - Health Without Harm Asia
  13. Xavier Sun - Wild Heart Taiwan
  14. Raju S. - Climate Action Thanal
  15. Dadang M. Nasher - Bupati Kabupaten Bandung
  16. Ajay M. Priatna - Walikota Cimahi

Para pembicara tersebut memaparkan terkait kegiatan yang dilakukan di negaranya masing-masing untuk pengurangan sampah yang diangkut ke TPA dan cara tersebut relative mudah dilakukan. IZWCC 2018 ini dihadiri hamper 500 orang dari berbagai kalangan termasuk dari perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dari berbagai kota di Indonesia.
Selain forum yang ada, para peserta dari IZWCC 2018 ini pun diajak melihat contoh nyata kegiatan di Bandung, Cimahi dan Soreang.