Rekrutmen Relawan Trainer Zero Waste YPBB 2018

Peluang khusus untuk bergabung menjadi Relawan Trainer YPBB kembali dibuka!



YPBB percaya bahwa upaya penyelamatan lingkungan dan keberlanjutan bumi bisa berhasil bila seluas-luasnya masyarakat ikut terlibat. Salah satu upaya strategis YPBB dalam mengembangkan kampanye pola hidup organis (selaras alam) yaitu melalui jalur edukasi lewat pelatihan-pelatihan. Pelatihan Zero Waste Lifestyle adalah salah satu layanan yang dikembangkan YPBB untuk masyarakat Bandung dan sekitarnya, untuk membantu melepaskan diri dari persoalan sampah tanpa merugikan orang lain dan/atau menimbulkan kerusakan lingkungan di masa mendatang. YPBB membuka ruang agar masyarakat dapat mengambil peran utama dalam pelatihan-pelatihan tersebut melalui Program Trainer YPBB.
Dengan menjadi relawan Trainer YPBB, Anda menjadi basis kampanye YPBB yang memiliki standar kualitas tinggi. YPBB mengembangkan berbagai sistem agar Anda dapat fokus pada peran utama Anda sebagai trainer. YPBB menata panggungnya, Anda yang jadi bintangnya.

Anda dapat menjadi bagian dari tim relawan trainer YPBB, jika…
  1. Punya kepedulian tentang lingkungan, khususnya isu sampah
  2. Suka berbagi pengalaman dan pengetahuan pada orang lain
  3. Punya kemampuan dasar public speaking (tidak mudah demam panggung)
  4. Bersedia mengikuti secara penuh kegiatan ToT (Training of Trainer) pada tanggal 8 Desember 2018
  5. Punya waktu luang yang ingin digunakan
  6. Berdomisili di Bandung minimal untuk 1,5 tahun ke depan.

Untuk menjadi trainer YPBB, ada serangkaian proses yang perlu Anda ikuti. YPBB mengembangkan sistem fasilitasi yang menyeluruh untuk membantu Anda melihat dan merasakan langsung, bagaimana menjadi seorang trainer YPBB. Berdasarkan pengalaman itu, Anda bisa memutuskan, apakah menjadi trainer adalah sesuatu yang menyenangkan, efektif, dan bermakna bagi Anda, atau tidak.

Untuk mendapatkan gambaran seputar Program Trainer YPBB, proses dan tahapan menjadi Trainer YPBB, silakan baca Kerangka Program Trainer YPBB.

Untuk mengikuti serangkaian prosesnya, Anda mungkin perlu menyediakan waktu sekitar 5 – 7 jam per bulan. Waktu tersebut meliputi berbagai waktu untuk persiapan pelatihan dan evaluasi.

Testimoni relawan Trainer YPBB

(Testimoni salah seorang relawan terkait pengalamannya sebagai Trainer YPBB)

Yuk bergabung menjadi relawan Trainer YPBB!
Caranya?
Isi form pendaftaran di: http://bit.ly/PendaftaranTrainer2018
Pendaftaran ditutup pada Kamis, 6 Desember 2018 pukul 12:00 WIB
Pengumuman peserta ToT (Training of Trainer) terpilih akan diinfokan pada 6 Desember 2018 maksimal pukul 18:00 melalui email.

Kegiatan ToT akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 8 Desember 2018 (08:00 - 17:00)
Tempat: Perkumpulan YPBB, Jl. Rereng Barong No.30, Sukaluyu, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40123 (Maps: http://bit.ly/YPBBBandung)

Pertanyaan lebih lanjut dapat diajukan ke alamat email trainer@ypbb.or.id, atau ke nomor WA 0857-2953-8956 (Yudith).

Belajar Bersama Si Pencipta Takakura di RW 09 Sukaluyu

Koji Takakura adalah seorang ahli kimia terapan dari Himeji Institute of Technology Japan. Namanya mulai dikenal dunia karena berhasil menemukan metode untuk mengurangi timbulan sampah dengan Keranjang Takakura. Beliau telah berkeliling beberapa negara untuk mengkampanyekan kompos seperti ke Malaysia, Australia, Brunei, Bhutan, Nepal, Kosta Rika, dan Indonesia. Keranjang Takakura sendiri merupakan teknologi yang sangat sederhana untuk menghasilkan kompos sampah organik skala rumah tangga.

Sambutan bagi kedatangan Koji Takakura di wilayah RW.09 Sukaluyu Kota Bandung

Di hari minggu 18 November 2018, sekitar pukul 08.00 pagi beliau menyambangi wilayah RW.09 Sukaluyu Kota Bandung dalam rangka memberikan pelatihan pengomposan melalui media Takakura dan metode pengomposan lainnya. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua RW.09 Sukaluyu beserta ibu-ibu kader, PD Kebersihan Kota Bandung, DLHK Kota Bandung, YPBB, serta masyarakat pecinta lingkungan lainnya.
Kehadiran beliau sudah lama dinantikan oleh warga RW.09 Sukaluyu, karena beruntung sekali bisa mendapatkan kunjungan dari ahli kompos dunia papar Iwan Ketua RW.09 Sukaluyu. Warga diharapkan bisa belajar dan mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak bagaimana cara mengkompos yang baik dan benar menggunakan Keranjang Takakura, lebihnya mendapatkan pengetahuan untuk mengelola sampah menjadi kompos di kawasan terlebih di Taman Lansia Sukaluyu yang telah memiliki beberapa sarana pengomposan komunal.
Mengkompos dengan media Takakura
Warga RW.09 Sukaluyu Kota Bandung sudah banyak melakukan pengomposan di rumahnya masing-masing dengan menggunakan media Takakura. Pada kesempatan ini warga membawa 3 keranjang Takakura dan berkesempatan langsung untuk di cek langsung oleh Koji Takakura apakah pengomposan sudah dilakukan dengan baik atau tidak. Semua keranjang Takakura dilihat dan dicek secara langsung oleh beliau, dari ketiga keranjang tersebut terdapat 1 keranjang yang paling baik pengomposannya diantara yang lain, yaitu keranjang Takakura milik Ketua RW.09 Sukaluyu itu sendiri, keren! Leading by example.


             Koji Takakura memeriksa keranjang takakura hasil pengomposan warga RW.09 Sukaluyu, pada tanggal 18 November 2018

Warga diajak berdiskusi serta melakukan praktek secara langsung menggunakan keranjang Takakura,  dalam kegiatan ini, Koji Takakura banyak memberikan informasi mengenai pengomposan yang baik tidak hanya menggunakan media Takakura saja tetapi lubang biopori serta bata terawang. Para peserta kegiatan terlihat sangat antusias dengan banyak bertanya dan berdiskusi langsung dengan Koji Takakura. Ditemani seorang penerjemah bapak Sudarmanto Budi Nugroho, beliau sangat antusias dalam membagikan pengetahuan tentang cara-cara mengkompos yang baik, keterbatasan bahasa tidak menjadi penghalang beliau dan para peserta untuk saling berkomunikasi.
Ada beberapa tips dalam mengkompos menggunakan Keranjang Takakura menurut Koji Takakura yang dibagikan selama sesi diskusi dengan warga RW.09 sukaluyu, yaitu :
  1. Tambahkan daun-daun kering apabila tercium bau kurang sedap dari Keranjang Takakura.
  2. Apabila terdapat belatung dalam keranjang Takakura itu tidak masalah selama belatung tersebut tidak dalam jumlah terlalu banyak.
  3. Tidak menjemur keranjang Takakura, karena bisa menyebabkan belatung di dalam keranjang takakura.
  4. Kelembapan terbaik keranjang takakura adalah 40 – 60 derajat celcius.
  5. Kelembapan di bawah 40 derajat membuat keranjang takakura menjadi kering, sebaiknya siram menggunakan air sisa makanan lunak organik dan diaduk rata hingga terlihat kehitaman.
  6. Keranjang Takakura dapat disimpan dimanapun selama tidak terkena sinar matahari secara langsung dan terkena air hujan.
  7. Edapan kopi sisa minuman dapat dimasukan ke dalam keranjang takakura, kemudian diaduk secara merata.
  8. Apabila memasukan roti, sebaiknya roti tersebut dibasahi terlebih dahulu menggunakan air sisa sampah makanan organik agar roti tadi tidak menyerap kadar air dalam keranjang takakura.
  9. Minyak jelantah hanya diperbolehkan dimasukan ke keranjang Takakura sebanyak 100 ml (1 minggu sekali) dan harus sering diaduk agar merata agar tidak menghalangi proses kompos yang terjadi di dalam keranjang takakura tersebut.
  10. Ganti kardus atau sekat pinggiran Keranjang Takakura apabila terlihat bolong, karena fungsi kardus atau sekat ini untuk menghalangi lalat bertelur di dalam keranjang takakura akhirnya mengakibatkan banyak belatung.
  11. Gunakan dedaunan yang telah berjamur, karena menurutnya daun yang telah jatuh ke tanah dan memiliki jamur berwarna putih merupakan komponen kompos yang baik dimasukan kedalam keranjang takakura.

Sesi menyanyi bersama “kompos” ciptaan Koji Takakura

Tidak hanya memberikan informasi mengenai pengomposan, beliau pun mengajak bernyanyi bersama para peserta  dengan lagu tema "kompos" ciptaannya. Tidak berhenti memberikan hiburan beliau pun melakukan adegan sulap yang membuat peserta menunggu-nunggu dengan penuh harap dan tertawa terbahak-bahak di akhir sesi.
Di penghujung kegiatan Koji Takakura menekankan pentingnya pengaplikasian teknologi sederhana skala kecil ini untuk mengurangi mengurangi sampah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir(TPA), bisa dilakukan dengan mengelola sampah di rumah dan di kawasan.

Foto bersama warga RW.09 Sukaluyu beserta Staf YPBB, PD Kebersihan Kota Bandung, DLHK Kota Bandung dengan Koji Takakura.