Dalam kegiatan IZWCC ini diterapkan sistem Zero Waste Event (ZWE) yaitu sebuah sistem pengelolaan sampah yang diterapkan pada suatu kegiatan (event). Dengan menerapkan sistem ZWE, event yang diselenggarakan menerapkan sebuah sistem pengelolaan sampah untuk meminimalisasi sampah menuju nol sampah (zero waste). Selain itu, secara tidak langsung event yang menerapkan sistem ZWE bisa menjadi sebuah media edukasi, kita seperti menciptakan sebuah “dunia kecil” yang kondusif untuk belajar memperlakukan barang yang sudah tidak terpakai (mengelola sampah).
Waktu untuk mempersiapkan sistem ZWE dalam IZWCC ini relatif singkat, namun masih ada beberapa hal yang dapat diupayakan dalam aspek Zero Waste Event oleh tim YPBB.
Upaya pemilahan: Zero Waste Spot
Zero Waste Spot (ZWS) adalah tempat ‘sampah’ sementara yang tersebar di area event.. Pada acara IZWCC, ZWS diletakkan di beberapa titik. Sarana yang disediakan di setiap titik ZWS yaitu:
- Tempat sampah sisa makanan
- Tempat sampah lainnya
- Wadah untuk piring dan sendok yang berupa tray atau meja
- Kursi untuk tempat duduk relawan edukasi
Contoh Zero Waste Spot |
Contoh Zero Waste Spot |
Relawan Edukasi Hari 1 (Bandung) |
Tim Edukasi hari 2 (Cimahi) |
Tim Edukasi hari 2 (Bandung) |
Upaya penginformasian tentang pemilahan sampah di kegiatan ini pun didukung oleh himbauan berulang dari MC pada setiap kesempatan.
Upaya Pengurangan: Penyajian makanan
Terdapat beberapa hal yang disepakati dengan pihak dapur/katering.
Pengelolaan sampah tak hanya dilakukan di dalam gedung pertemuan saja, namun juga dilakukan upaya pengurangan pada tempat peserta menginap.
Upaya Pengurangan: Kamar Peserta
Terdapat beberapa hal yang disepakati dengan pihak dapur/katering.
- Tisu dan tusuk gigi adalah 2 jenis barang yang hanya akan dikeluarkan bila diminta oleh peserta.
- Gula untuk coffea break akan diberikan dalam bentuk curah (bukan sachetan), kopi dan teh jadi sudah tersedia dalam wadah (sehingga dipastikan tidak ada kemasan sachet kopi dan teh)
- Plastic wrap tidak digunakan untuk snack maupun makan siang.
- Snack sudah diberi panduan untuk tidak dipilih yang menggunakan kemasan plastik dan kertas paper cup. Penggunaan daun pisang masih diperbolehkan
- Air minum akan disajikan menggunakan gelas kaca tanpa tutup dari kertas dan tersedia isi ulang bila diperlukan.
Contoh penyajian makanan di ruang pertemuan |
Contoh penyajian minuman di dalam ruang pertemuan |
Upaya Pengurangan: Kamar Peserta
Upaya pengurangan sampah di kamar tamu yang dilakukan adalah:
- Penggantian kemasan air minum, dari plastik ke kaca. Hal ini dilakukan karena pengadaan galon sebagai fasilitas isi ulang di sekitar kamar tidak memungkinkan.
- Penggantian kemasan sachet kopi dan gula menjadi berwadah stainles. Masih tersisa potensi sampah dari teh celup karena pihak hotel tidak dapat menyediakan teh bubuk.
- Pemaksimalan label terkait penghematan air untuk handuk dan seprai
- Penyediaan sampo dan sabun dalam galon.
Contoh fasilitas makanan dan minuman di kamar hotel |
Galon mini untuk sabun yang dapat difungsikan sebagai sampo |
Upaya pemilahan: Kamar Peserta
Di dalam kamar adalah disediakan tempat sampah terpisah 2 buah yaitu 1 tempat sampah sisa makanan dan 1 tempat sampah lainnya sehingga diharapkan tamu memilah sejak awal.
Proses pengolahan sampah terpilah
Tentunya semua upaya pengurangan dan pemilahan dari awal ini perlu proses pengolahan lebih lanjut yang tepat. Telah dilakukan koordinasi dengan setiap pengelola tempat kegiatan, seperti misalnya dengan pihak hotel. Pihak hotel ruang pertemuan dan penginapan sampahnya sudah terbiasa dipilah (walaupun yang memilah adalah pegawai hotel) dan sampahnya disimpan secara terpisah dan akan diolah oleh pihak ketiga. Untuk kota Cimahi, dilakukan kerjasama dengan pihak DLH untuk memastikan sampah organisnya terkompos di TPS 3R.
Upaya Pengurangan: Lokasi Kunjungan (Site Visit)
Terdapat 10 titik yang dikunjungi oleh peserta yang tersebar di 3 kota yaitu Kota Bandung 6 titik, kota Cimahi 3 titik dan kabupaten Bandung 1 titik. Para penanggung jawab site visit telah diinformasikan supaya mengurangi potensi sampah dari awal (mengecek kepada pihak penyedia makanan) dan menyediakan tempat sampah terpilah sehingga dapat memudahkan proses pengelolaan sampah selanjutnya dengan mengajak peserta untuk memisahkan sampah dari awal. Proses penginformasikan tersebut dilakukan pada melalui pertemuan briefing secara langsung. Penanggung jawab lokasi yang tidak dapat hadir tetap mendapatkan mendapatkan informasi lewat media telepon dan whatsapp.
Penyajian di Hijau Lestari Kota Bandung. Air disediakan dalam galon. Peserta tinggal isi ulang tumbler atau gelas plastik reusable yang disediakan oleh pihak Hijau Lestari. |
Penyajian makanan di Soreang Kabupaten Bandung. Unik dan praktis: bawa gerobaknya sekalian. Minuman disediakan galon |
Penyajian makanan di Neglasari Kota Bandung, sudah tidak bersampah dan menggunakan pisin (piring kecil) |
Ini yang telah tim YPBB coba upayakan untuk menekan jumlah sampah dari acara IZWCC. Apakah anda juga berminat melakukannya pada kegiatan anda?
No comments:
Post a Comment