Mari Belajar Membuat Terrarium

"Kumpul Relawan YPBB"
Kantor Detik.com, Jl. Lombok no.33 Bandung
Sabtu, 8 Januari 2011
13:00 - 18:00

Terrarium adalah seni menanam tumbuhan untuk menciptakan miniatur ekosistem alami yang biasanya menggunakan wadah kaca. Terrarium bisa dibuat dalam berbagai ukuran. Sifat inilah yang membuatnya sangat praktis untuk disimpan di dalam ruangan. Sehingga walaupun rumah kita sempit dan tidak memiliki halaman, kita tetap bisa berinteraksi dengan alam pada kehidupan sehari-hari.



images: www.katyelliott.com
images: www.fokal.com



























Terrarium bisa dianalogikan sebagai ekosistem mini. Sehingga dengan membuat dan mempelajari cara kerja ekosistem alami, pemahaman kita tentang cara kerja alam secara menyeluruh dapat terbangun dengan sendirinya. Pengetahuan kita tentang bagaimana memelihara alam secara mumpuni pun akan terasah secara alami seiring kita merawat terrarium yang kita miliki.

Dengan membuat terrarium kita bisa mereduksi polusi dalam ruangan, meningkatkan fungsi iklim mikro, juga mendapatkan kesegaran pandangan dan kepuasan batin saat memelihara, yang tentu sangat bermanfaat bagi kesehatan jiwa dan raga, sehingga kualitas hidup kita akan sedikit lebih baik.

Hal lain yang membuat terrarium sesuatu unik adalah bahan penyusun wadahnya. Kehidupan kita saat ini dibombardir dengan penggunaan plastik, padahal proses pembentukan dan pengolahan limbahnya masih sangat membebani alam. Nah pada hari sabtu nanti, bersama-sama kita akan mencoba membuat terrarium dengan menggunakan kaca.
images: www.steezemachine.com












images: www.marthastewart.com















Penggunaan kaca sebagai pengganti plastik tentu saja menjadi angin segar bagi alam, karena bahan ini lebih ramah lingkungan dibanding plastik pada segala hal. Yang lebih menyenangkan lagi adalah kita bisa memanfaatkan wadah-wadah bekas seperti botol selai untuk membuat terrarium. Dengan begitu, kita telah memperpanjang umur dan memperbanyak fungsi bahan tersebut sebelum akhirnya didaur ulang.

Bagi yang ingin mempraktekkan dirumah, berikut link Tutorial membuat terrarium yang kami peroleh dari http://www.designspongeonline.com/2009/08/made-with-love-found-terrariums.html

MENANAM DAN MEMASAK BAHAN PANGAN LOKAL

Seringkali kita tidak menyadari konsekuensi pola makanan kita sehari-hari terhadap lingkungan. Dari mulai penyiapan lahan, pengelolaan, panen, sampai bahan makanan tersebut siap kita konsumsi. Pola produksi pangan global kita sekarang telah mengkonstruksi selera manusia yang sangat bergantung kepada bahan makanan impor.

Secara global kita hanya bergantung pada sedikit sumber karbohidrat. Beberapa yang dominan hanyalah beras (dari Asia), gandum (dari Asia Utara dan Eropa), singkong, ubi jalar, jagung, dan kentang (dari Amerika selatan). Kebutuhan yang sangat besar akan bahan-bahan makanan tersebut mendorong manusia untuk melakukan pertanian besar-besaran, yang pada akhirnya menimbulkan konflik dengan konservasi keanekaragaman hayati. Bisa dikatakan ketergantungan ini tidak selaras dengan alam.

Salah satu solusinya adalah dengan memanfaatkan sumber karohidrat lain yang bisa kita temukan di ekosistem alami. Karena sifatnya alami, sumber karbohidrat ini bisa kita tanam di dalam hutan, atau biasa disebut “agroforestri” Indonesia dianugerahi keanakaragaman yang begitu melimpah, sehingga sangat mungkin bagi kita untuk bisa mengembangkan pemanfaatan sumber karbohidrat baru, misalnya ganyong, atau mempopulerkan lagi sumber karbohidrat yang sudah mulai ditinggalkan, seperti sagu.

Jika selera makan kita hanya terpaku pada beberapa jenis tumbuhan pangan saja sementara kita dikelilingi oleh keanekaragaman hayati yang begitu melimpah, lalu bergantung kepada makanan impor sama saja dengan menyia-nyiakan anugerah yang kita dapat...
Wajit dari tepung ketan, images: kopipakegula.blogspot.com













Pendek kata; sampai bertemu di kegiatan nanti ya..

No comments:

Post a Comment