YPBB goes to Aceh

Saat tim YPBB datang ke Aceh, kami disambut gempa. memang waktu itu, getaran gempa 7.3 SR yang berpusat di lepas pantai Meulaboh ikut menggoyang Banda Aceh. tapi untung tidak banyak berpengaruh. agenda di aceh masih tetap bisa berjalan.

di Aceh, YPBB bekerjasama dengan Lead Indonesia dan KaIL, mengembangkan materi pelatihan untuk mengembangkan pemimpin-pemimpin muda yang mampu membangun kampungnya menjadi kampung-kampung organis yang hidup berkelanjutan di Aceh.

Program ini sudah 3 tahun berjalan. selama itu, tiga angkatan sudah dibidani lewat program Bridging Leadership Program (BLP) ini. angkatan ini adalah angkatan yang ketiga, atau sering disebut BLP3. harapan YPBB, pembangunan berkelanjutan di kampung-kampung di Aceh bisa terwujud lebih cepat lewat program ini. "Indonesia sekarang hanya punya dua daerah dengan area hutan alami terluas: Aceh dan Papua, dan kita berkepentingan untuk menyelamatkan sisa-sisa hutan ini" kata David. lebih jauh tentang program BLP ini, silahkan teruskan ke sini.

kedatangan YPBB tempo hari adalah dalam rangka memfasilitasi para pemimpin muda ini untuk membuat program-program pembangunan berkelanjutan di kampungnya. peserta dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan kabupaten asal peserta, yaitu Aceh Jaya, Aceh Besar, serta gabungan antara Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya. Kelompok Aceh Besar mengusung program Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan, sedangkan dua kelompok lainnya mengusung program pertanian organis.

"kami melihat banyak pemuda dan anak-anak yang putus sekolah di Aceh karena tidak mampu membayar biaya sekolah, padahal menjadi cerdas kan tidak harus di sekolah" begitu kata Santi, Aziz, dan Darma peserta dari Aceh Besar. sedangkan kelompok yang mengusung program pertanian organis melihat kecenderungan pola praktek pertanian yang tidak alami lagi dengan penggunaan pupuk kimia dan pestisida. ada banyak ide-ide untuk mengembangkan pestisida dan pupuk organis yang dikembangkan kelompok Pidie. Kelompok Aceh Jaya yang areal persawahannya dekat dengan hutan, memilih untuk mencoba memperkenalkan kerjasama dengan alam untuk memberantas hama. "ternyata di alam ada proses makan memakan yang bisa membantu petani untuk mengurangi hama. kami beruntung, daerah tempat tinggal kami masih dekat dengan hutan, sehingga proses-proses alami itu masih ada" kata kelompok Aceh Jaya. waah...beruntung sekali kalian:)

BLP 3??  "Majo teroos...!!"

Biodigester baru Pak Amin

satu lagi biodigester penghasil biogas dipasang di desa Pasir Angling, Lembang. biogas adalah salah satu program YPBB dibawah divisi Habitat dan Teknologi Organis. Program di Pasir Angling ini telah berjalan sekitar dua tahun dan akan menginjak tahun ketiga.

keluarga Pak Amin, adalah salah satu keluarga pengguna biogas di Pasir Angling. penggunaan biogasnya sempat terhenti karena biodigesternya rusak. setelah diperbaiki, sekarang keluarga Pak Amin bisa kembali menggunakan biodigesternya.


balon penampung gas, menandakan kembali aktif-nya 
biodigester keluarga Pak Amin


cita-citanya, YPBB ingin mengembangkan masyarakat yang bisa memanfaatkan siklus-siklus alam untuk memenuhi kebutuhan energinya. atau, dalam bahasa keren sekarang, disebut: masyarakat yang mandiri energi. dengan sentuhan YPBB, mandiri energi ini dikemas dengan memanfaatkan siklus-siklus alami, dan kita menyebutnya masyarakat organis. Dalam soal biogas, siklus alam yang dimanfaatkan adalah pembusukan kotoran sapi. kotoran sapi yang sudah 'diperas' gasnya ini terbukti jadi pupuk daun yang baik. "lebih bagus daripada urea" kata Ibu Amin, yang keluarganya menggunakan biogas untuk memasak.

selamat ya, bu amin, sekarang bisa masak lagi dengan biogas...

Bikin (starter) TAKAKURA bareng

Masalah sampah, saat ini masih menjadi masalah bagi kota Bandung. Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah tersebut? Kita sebenarnya bisa mengatasi masalah sampah dari rumah/komunitas kita sendiri. Dengan 2 langkah sederhana saja, yaitu memisahkan dan memanfaatkan sampah, maka kita bisa mengurangi sampah sampai 70% dari rumah kita.